Minggu, 18 Januari 2009

Aneh, Demo Anti-Israel Malah Jadi Tersangka?

Dunia mengapresiasi demonstrasi di Indonesia. Tapi di Indonesia dijadikan tersangka.

VIVAnews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, menganggap tindakan polisi menjadikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, sebagai tersangka sangat aneh. "Jadi, sangat aneh kalau apresiasi (terhadap Indonesia) yang tinggi di mata dunia, di Indonesia (yang berdemonstrasi) malah diajukan sebagai tersangka di kepolisian," kata Hidayat.

Hidayat meminta pemerintah atau polisi mendudukkan masalah demonstrasi PKS ini sesuai proporsinya. "Jelas sekali, acara demostrasi besar itu memang bukanlah dimaksudkan untuk kampanye, tapi sesuai dengan izinnya yaitu dalam rangka untuk demostrasi guna memberikan solidaritas kepada bangsa Palestina," kata Hidayat dalam jumpa pers di gedung MPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Januari 2009.

"Kalaupun ada bendera partai yang dibawa, sekarang kan bendera partai ada di mana-mana, di jalanan, di tol, di pohon-pohon, di papan-papan reklame -- semua dengan nomornya masing-masing, dan tidak ada yang mempermasalahkan itu," kata Hidayat.

Hidayat lalu mengharapkan permasalahan ini jangan sampai menjadi sesuatu yang aneh di mata dunia. Kelompok yang melakukan demo besar-besaran membantu bangsa Palestina dalam menolak kejahatan perang Israel yang diapresiasi dengan baik oleh dunia, di Indonesia malah diajukan menjadi tersangka.
• VIVAnews

Jumat, 16 Januari 2009

Kehidupan

Inteam (duet bersama Nazrey Raihan)Kesenangan

mendatang tak akan selamanya,
begitula selepas susah ada kesenangan,
seperti selepas malam datangnya siang,
oleh itu waktu senang jangan lupa daratan..

Gunakan kesempatan untuk kebaikan,
sebelum segalanya terlepas dari gegaman,
kelak menyesal nanti tak berkesudahan,
apa gunanya sesalan hanya menekan jiwa..

Jangan difikir derita akan berpanjangan,
kelak akan membawa putus asa pada tuhan,
ingatlah biasanya kabus tak berpanjangan
setelah kabus berlalu pasti cerah kembali..

Ujian adalah tarbiah dari Allah,
apakah kita akan sama ataupun sebaliknya,
kesenangan yg datang selepas kesusahan,
semuanya adalah nikmat dari Tuhan..



Kamis, 15 Januari 2009

PKS, Berkah di Balik Tifatul

INILAH.COM, Jakarta – Polisi resmi menetapkan Tifatul Sembiring jadi tersangka. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencurigai kasus ini dipolitisir. Betulkah mereka akan mendapatkan hikmah di balik kejadian yang menimpa presidennya?


Status Presiden PKS, Tifatul Sembiring, kini telah menjadi tersangka dalam demontrasi kemanusiaan Palestina, 2 Januari lalu. Ini terkait laporan Panitia Pengawas Pemilu DKI yang menilai aksi damai PKS atas agresi Israel ke Palestina telah menyalahi aturan kampanye. Pasalnya, kampanye terbuka belum dijadwalkan pada Januari ini, melainkan Maret mendatang.

Mungkin, tak pernah terbayangkan oleh elit PKS implikasi aksi yang melibatkan 200 ribu kader PKS tersebut dengan imbalan status tersangka yang tersematkan pada Tifatul. Ini tidak terlepas dari keyakinan PKS, bahwa aksi demo tersebut sama sekali tidak dimaksudkan untuk kampanye Pemilu 2009. Aksi tersebut murni solidaritas kemanusiaan atas kekejian Israel terhadap Palestina.

Tidak dipungkiri, isu Palestina menjadi perhatian serius masyarakat Indonesia, setidaknya dari cerminan pemberitaan media Tanah Air yang cukup intens memberitakan konflik Gaza tersebut. Kondisi ini pula, seperti membawa angin segar bagi PKS dengan ‘mengolah’ status tersangka Presiden PKS untuk mendulang simpati bagi publik Tanah Air.

Burhanudin Muhtadi, analis politik dari Charta Politika menilai, terbuka lebar peluang bagi PKS untuk mengeskploitasi status tersangka Tifatul ke arah pencitraan positif partai. “Jika PKS bisa mengeksploitasi isu ini dengan baik yang mengesankan Tifatul dan PKS sebagai partai tertindas, PKS diuntungkan berlipat ganda,” paparnya kepada INILAH.COM, Rabu (14/1) di Jakarta.

Burhan menyebut kondisi demikian dengan istilah the power of powerless. PKS mampu mencari celah keuntungan di tengah ketidakberuntungan dengan status tersangka Tifatul. “Kalau berhasil, PKS dapat meraih simpati publik yang luar biasa,” tegasnya.

Bukan tanpa alasan keyakinan Burhan atas limpahan simpati publik atas kondisi PKS dan Tifatul saat ini. Jika disandingkan perhatian publik atas kasus pelanggaran kampanye PKS dengan agresi Israel ke Palestina jelas tidak berbanding lurus. Publik jauh lebih awareness terhadap isu Palestina daripada soal pelanggaran kampanye PKS.

Hal ini bukan berarti meniadakan implikasi hukum atas PKS. Namun, potensi untuk mengeruk keuntungan status Tifatul dan PKS saat ini sangat terbuka lebar.

Menanggapi peluang potensi berbuah simpati publik terhadap PKS atas status tersangka Tifatul, Wakil Sekjen DPP PKS Bidang Komunikasi Politik, Fahri Hamzah menanggapinya biasa saja. “Kita hanya merespon tuduhan itu saja. Ya kita jawab. Kalau berbuah simpati publik, wallahu a’lam. Kalau benar, ya itu berkah,” katanya, Rabu, (14/1) di Jakarta.

Fahri menilai tuduhan Panwaslu terhadap aksi demo yang disebut sebagai kampanye tidak jelas item-item tuduhannya. Menurutnya, dalam aksi tidak ada sama sekali calon anggota legislatif yang mengkampanyekan diri saat demo berlangsung. “Bawaslu ngaco, harusnya mengerti, konflik Gaza memancing emosi dunia, dan PKS meresponnya dengan demo,” tegasnya.

Meski demikian, PKS tidak gentar dengan status tersangka Tifatul. Mantan aktivis KAMMI ini menegaskan, pihaknya tidak ada masalah. “Kita tidak ada masalah dengan penetapan status tersangka. Silahkan saja bikin macam-macam. Kita tidak takut,” tandasnya.

PKS bukanlah partai politik kemarin sore. Inovasi politik yang selama ini muncul menunjukkan betapa kuatnya PKS dalam mengolah dan memanfaatkan setiap momentum politik. Tidak mustahil jika status tersangka Tifatul Sembiring, Sang Presiden PKS menjadi bahan kampanye positif bagi PKS.

http://inilah.com/berita/politik/2009/01/14/75851/pks-berkah-di-balik-tifatul/




Mana Rasa Kemanusiaan Pengawas Pemilu?

VIVAnews - Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Tifatul Sembiring, menyatakan siap diperiksa Kepolisian Daerah Metro Jaya. Tifatul akan menerangkan bahwa demonstrasi 2 Januari 2009 lalu bukanlah kampanye.


"Ini murni isu kemanusiaan. Yang perlu diperhatikan adalah justru dipertanyakan rasa kemanusiaan Pengawas Pemilu," kata Tifatul kepada VIVAnews, Rabu, 14 Januari 2009.

Tifatul yang berdarah Batak Karo bercampur Minang itu menjelaskan, saat demonstrasi yang mengerahkan lebih seratus ribu kader itu tak ada imbauan untuk memilih PKS dalam Pemilu. "Tidak ada penyampaian visi-misi PKS. Yang kita serukan murni isu kemanusiaan, bahwa ada tragedi kemanusiaan. Manusia dibantai manusia lainnya," kata Tifatul.

Penggunaan identitas PKS di dalam demonstrasi juga untuk keperluan polisi. Karena PKS tidak merancang sebagai kampanye, PKS hanya mengajukan izin berunjuk rasa ke polisi. "Izin ke polisi itu kan perlu meminta identitas yang jelas. Identitasnya partai yaitu PKS dan kemudian polisi memberikan izin," ujar calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat nomor urut 1 daerah pemilihan Sumatera Utara I itu.

http://politik.vivanews.com/news/read/21796-mana_rasa_kemanusiaan_pengawas_pemilu_

We Will Not Go Down (Song for Gaza)

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight

People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Minggu, 11 Januari 2009

PKS Luncurkan Buletin Pemilu

Buletin ini akan hadir setiap satu bulan sekali dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Oke, tunggu di rumah, karena kader PKS akan delivery langsung ke kediaman Anda !


PK-Sejahtera Online: Untuk lebih mensosialisasikan PKS kepada masyarakat menjelang pemilu 2009, Humas DPD PKS Jakarta Selatan menerbitkan buletin Jaksel Punya Kita Semua. Buletin ini berisi informasi seputar aktifitas sosial struktur dan kader PKS Jaksel di tengah masyarakat.

Untuk memberikan pendidikan politik, redaksi menurunkan berita seputar tata cara pemilu, yang memang sangat jauh berbeda pelaksanaanya dengan pemilu 2004, yaitu menggunakan sitem contreng dan penetapan calon anggota legislatif (caleg) terpilih berdasarkan suara terbanyak..

Bagi Anda yang ingin mengenal lebih jauh caleg PKS untuk DPR RI daerah pemilihan DKI II dan DPRD DKI Jakarta, informasi tersebut bisa di peroleh di buletin ini, karena redaksi menurunkan profil caleg PKS pada setiap edisinya.

Bukan buletin Jaksel namanya bila tidak berisi informasi seputar kejakselan, karenanya, pada setiap edisi akan dikupas permasalahan-permasalah yang terjadi di Jakarta Selatan, mulai dari banjir, kemacetan, kebersihan kota dan persoalan kemasyarakatan lainnya.

Selain itu, buletin ini juga berisi komentar masyarakat terhadap PKS, baik yang langsung disampaikan melalui redaksi maupun yang disampaikan warga melalui media massa.

Untuk menyejukah hati, buletin ini juga dilengkapi dengan artikel ruhani. Dan agar terkasan lebih ringan saat membacanya, terdapat rubrik “Kena Deh”. Redaksi akan memberikan hadiah menarik bagi warga yang wajahnya terkena lingkaran berhadiah. Semoga Anda orangnya...

Buletin ini akan hadir setiap satu bulan sekali dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Oke, tunggu di rumah, karena kader PKS akan delivery langsung ke kediaman Anda! Selamat membaca.... (adine)

PKS Berambisi Mendobrak Batas!

"PKS mau jadi partai tengah dari transisi partai kiri atau kanan. Atau ingin menjadi partai modernis," terang mantan peneliti CSIS ini.

jakarta - Sederet manuver dilakukan PKS sebagai upaya untuk mendobrak berbagai batasan yang selama ini menghalangi aktivitas politiknya, termasuk tudingan bahwa PKS merupakan partai radikal dan tertutup. Intinya, PKS mencoba menjadi partai tengah yang terbuka.


Penganugerahan penghargaan PKS kepada sejumlah tokoh perempuan Indonesia misalnya, juga bagian dari upaya PKS untuk keluar dari kepompong yang selama ini membatasinya.

"Penghargaan itu (terhadap 8 perempuan) upaya PKS yang ingin keluar dari kepompong yang selama ini membatasi dirinya," ucap Direktur eksekutif IndoBarometer M Qodari, kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (5/12).

Dengan penghargaan itu, lanjut Qodari, PKS ingin menyampaikan kepada publik bahwa partainya tidak alergi perempuan. Sebab, stigma yang melekat selama ini parpol Islam menolak kepemimpinan Islam.

"PKS mau jadi partai tengah dari transisi partai kiri atau kanan. Atau ingin menjadi partai modernis," terang mantan peneliti CSIS ini.

Mengenai penghargaan ini sebagai upaya PKS menarik dukungan, Qodari tidak menampik itu. Namun, upaya itu berhasil atau tidak masih harus menunggu pada Pemilu 2009 mendatang.

Penganugerahan PKS untuk delapan perempuan Indonesia tersebut dimaksud untuk peringatan 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia pada 22 Desember mendatang.

Beberapa nama yang akan diberi penghargaan sebut saja Mira Lesmana, Neno Warisman, Bunda Ifet, Tuty Alawiyah, Nia Dinata, Dian Sastro, Ani Soetjipto, Dewi Motik, Maria Hartiningsih, Toeti Aditama, Rosiana Silalahi, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indarparawansa, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Meuthia Hatta, dan sejumlah nama lainnya. [jib]

http://pemilu.inilah.com/berita/2008/12/05/66659/pks-berambisi-mendobrak-bata

Jumat, 09 Januari 2009

Prestasi Kader PKS Diklaim, Golkar Memalukan

"Golkar malu-maluin saja," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah.

VIVAnews - Lagi-lagi iklan kampanye Partai Golkar dikritik. Partai Keadilan Sejahtera mencap iklan Golkar yang menampilkan keberhasilan di bidang pertanian adalah memalukan. Memalukan karena mengklaim keberhasilan kader PKS, Menteri Pertanian Anton Apriantono. "Golkar malu-maluin saja," kata Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Fahri Hamzah, kepada VIVAnews melalui perbincangan telepon, Selasa, 6 Januari 2009. "Begini. Kita di PKS saja, tidak terlalu mau mengeksploitasi kinerja Pak Anton. Meskipun kenyataan Pak Anton berhasil," kata Fahri. Anton merupakan satu dari beberapa menteri yang berhasil. "Pangan nasional kita diamankan Pak Anton. Bahkan pangan kita bukan swasembada saja, malah surplus dan bisa ekspor," ujar Fahri yang juga Wakil Ketua Fraksi PKS di parlemen itu. Namun PKS tak mau mengklaim keberhasilan Anton Apriantono sebagai keberhasilan PKS. "Karena begini, kinerja pemerintah ini kan kinerja tim, kinerja bersama. Meskipun memang Pak Anton sebagai kader PKS dikontrol," kata Fahri. "Kurang etis bila keberhasilan individual itu diklaim sebagai keberhasilan satu partai." Sebelumnya, Partai Amanat Nasional juga menuduh Golkar mengklaim keberhasilan kadernya, Bambang Sudibyo, dalam meningkatkan mutu pendidikan. Seharusnya, PAN lebih pantas mengklaim keberhasilan Menteri Pendidikan Nasional itu.
Sumber: vivanews
Pengirim: MHN Update: 07/01/2009 Oleh: MHN

Orasi Presiden PKS di You Tube


Orasi dapat dilihat di alamat : http://jp.youtube.com/watch?v=arjoBpCR0Iw . Video PKS lainnya dapat diklik di http://jp.youtube.com/user/buletinpks


PK-Sejahtera Online: Tindakan brutal Israel terhadap rakyat Palestina mendapat kecaman luas dari berbagai pihak di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia.

Pada tanggal 2 Januari lalu, PKS menggelar aksi besar-besaran di HI dan Kedubes Amerika dengan menurunkan lebih dari 200ribu kader dan simpatisan PKS serta masyarkat Indonesia.

Presiden PKS Ir. Tifatul Sembiring terjun langsung ke lapangan dan memberikan orasi menentang agresi Israel di Palestina. Orasi tersebut diabadikan oleh Humas DPD PKS Jakarta Selatan Fadhil dan di upload di situs video You tube. Nukilan orasi dan dapat dilihat di alamat : http://jp.youtube.com/watch?v=arjoBpCR0Iw . Video PKS lainnya dapat diklik di http://jp.youtube.com/user/buletinpks. (adine)

PKS Siap Tepis Tudingan Kampanye Terselubung


"Misal untuk tudingan demonstrasi, PKS akan menyiapkan bukti permohonan dan pemberian izin dari pihak kepolisian," katanya.


JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan melakukan pembelaan terhadap berbagai tudingan terkait kampanye terselubung yang dialamatkan kepada partainya. Pembelaan tersebut menurut anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKSI, Rois Hadayana Saugi, sudah secara otomatis.

"Kita akan melakukan pembelaan terhadap semua kasus yang ada dan kita meyakini semua tudingan itu tak beralasan. Pembelaan itu sudah otomatis. Kita kan punya tim advokasi. Maka otomatis akan melakukan pembelaan," ujar Rois saat dihubungi okezone, Kamis (8/1/2009).

Menurutnya tudingan yang dialamatkan kepada PKS merupakan hal yang biasa terjadi. Untuk itu PKS akan melihat prosesnya seperti apa. Namun yang jelas, PKS akan melakukan pembelaan dengan menyiapkan bukti-bukti.

"Misal untuk tudingan demonstrasi, PKS akan menyiapkan bukti permohonan dan pemberian izin dari pihak kepolisian," katanya. (hri)

Tifatul: Bendera Itu Identitas PKS, Bukan Kampanye


"Kita minta semua negara, semua pihak, semua pimpinan negara bersatu melawan Israel dan Amerika. Kita tidak berbicara visi dan misi. Ini masalah kemanusiaan," katanya.


Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyimpulkan demo PKS anti-Israel pada 2 Januari 2009 lalu bentuk dari kampanye dengan menampilkan sejumlah bendera PKS yang bertuliskan angka 8. PKS pun dianggap telah mencuri start kampanye. Namun Presiden PKS Tifatul Sembiring menyangkalnya. "Kita nggak kampanye. Ya memang harus ada bendera. Harus ada identitas," ujar Tifatul kepada detikcom, Rabu (7/1/2009). Menurut Tifatul, demo anti Israel yang dilakukan PKS merupakan bentuk kemanusiaan. Masyarakat bisa menilai dari tema demo itu sendiri yakni bersatu melawan Israel. "Kita minta semua negara, semua pihak, semua pimpinan negara bersatu melawan Israel dan Amerika. Kita tidak berbicara visi dan misi. Ini masalah kemanusiaan," katanya. PKS pun tak takut kalau seandainya Bawaslu gelar perkara dengan polisi dan membawa bukti-bukti. "Silakan saja. Biarin saja. Point mana yang kita langgar. Ini situasi kemanusiaan. Ini masalah HAM," tegasnya. Tifatul menambahkan kemungkinan orang yang membawa bendera PKS angka 8 itu dari barisan belakang yang bisa saja hanya mengikut demo. Namun yang sesungguhnya itu berada di barisan depan yang membawa spanduk "Stop war". "Jangan sepotong-potong melihatnya. Kita lagi bersedih dan mengutuk Israel. Ini jauh lebih penting dari demokrasi. Ini HAM yang diinjak-injak di depan mata kita," imbuhnya. ( gus / gah )

Sumber: DetikCom
Pengirim: MHN